Share It
Berita Unik & Terkini

Berbagai Masalah Seputar MotoGP 2023 yang Diadakan di India
September 24, 2023

Berbagai Masalah Seputar MotoGP 2023 yang Diadakan di India

India akan secara perdana menyelenggarakan balapan Kejuaraan Dunia MotoGP di Buddh International Circuit, Dankaur, pada Minggu (24/9). Namun, ada sejumlah polemik yang terjadi sehingga membuat event ini menyita perhatian global.

MotoGP India menjadi seri ke-13 pada musim 2023. Setelah ini, kejuaraan balapan motor paling bergengsi di dunia ini lalu akan digelar di Jepang, baru kemudian di Indonesia.

Buddh International Circuit dulu hampir menggelar Kejuaraan Dunia Superbike pada 2013. Namun, balapan tersebut dibatalkan karena biaya operasional sirkuit.

Kini, MotoGP India telah terjadwalkan di India. Latihan bebas pun sudah dilaksanakan. Namun, tetap saja ada polemik yang melanda. Apa saja? Simak berikut ini.

1. Masalah Visa

Puluhan kru Honda dan Marc Marquez sempat tidak bisa terbang langsung ke New Delhi untuk mengikuti MotoGP India 2023. Mereka nyaris melewatkan sesi latihan bebas pada Jumat (22/9).


Sumber foto: startinggrid.id

Mengutip dari Crash, Fairstreet Sports selaku promotor MotoGP India sudah mengklarifikasi bahwa masalah visa sudah beres, termasuk visa Marquez. Namun faktanya, masih ada sebagian visa yang belum keluar. Mereka sampai membuat tim khusus untuk menyelesaikan hal ini.


2. Banyak Ular

Direktur Medis MotoGP, Angel Charte, mengaku telah melihat banyak ular berbisa di area trek bagian dalam. Ia memperingatkan semua orang untuk berhati-hati.

"Sejumlah staf yang telah berada di sana [Sirkuit Buddh], misalnya Dr. Angel Charte, menyoroti banyak ular di trek dan harus berhati-hati," tulis media asing Speedweek.

3. Warga Tidur di Paddock

Pihak penyelenggara MotoGP India tampaknya belum cukup baik menjaga sterilisasi Sirkuit Buddh. Sebab, ada laporan bahwa warga setempat kedapatan tidur di paddock. Dorna selaku operator MotoGP sampai memperingatkan seluruh tim berhati-hati ketika berada di semua area paddock.

"Ada orang-orang India yang memakai ruangan itu untuk menginap. Perhelatan MotoGP [di India] sejauh ini sangat kacau," kata seorang manajer tim MotoGP, dikutip dari Speedweek.


Sumber foto: motorsport.com

4. Masalah Pajak

Menurut Speedweek, tim pabrikan MotoGP sejak Juli 2023 diminta menyerahkan kontrak pebalap pabrikan mulai dari Marc Marquez, Fabio Quartararo, hingga Pecco Bagnaia kepada promotor dan otoritas setempat. Sebab, mereka harus membayar pajak sebesar 20,80 persen dari biaya tahunan di India.

Dengan kata lain, jika pebalap seperti Marquez mendapat penghasilan 15-18 juta euro (sekitar Rp 245-294 miliar) di Honda Racing Corporation (HRC), maka harus diserahkan sekitar 3-3,6 juta euro (sekitar Rp 49-58 miliar).

Selain itu, setiap pebalap yang memungut biaya tahunan, katakanlah, 500.000 euro (sekitar Rp 8,2 miliar) harus menyerahkan sekitar 25.000 euro (sekitar Rp 410 juta) ke negara bagian India untuk penampilannya di MotoGP.

5. Tim dan Media 'Digetok' Harga Tinggi

Ada laporan bahwa tim MotoGP dan media yang ingin meliput dituntut membayar biaya tinggi di India. Mengutip dari Speedweek, fotografer ditawari skuter seharga 150 euro (sekitar Rp 2,5 juta) selama tiga hari.

Beberapa tim melaporkan biaya yang sangat tinggi untuk layanan antar-jemput. Tim yang lebih kecil memperkirakan biaya sekitar 8.000 euro (sekitar Rp 130 juta) untuk layanan antar-jemput. Untuk tim yang lebih besar, biayanya meningkat hingga lebih dari 20.000 (sekitar Rp 327 juta) euro.

Tim HRC MotoGP diberi tahu bahwa proposal biaya sebesar 50.000 euro (sekitar Rp 818 juta) pada awalnya telah dibuat untuk layanan antar-jemput. Jumlah ini kemudian sedikit dikurangi setelah negosiasi yang alot menjadi 28.000 euro (sekitar Rp 458 juta).