Share It
Berita Unik & Terkini

Batas Aman Penggunaan Ponsel dan Melihat Layar dalam Satu Hari
March 30, 2023

Batas Aman Penggunaan Ponsel dan Melihat Layar dalam Satu Hari

Era sekarang ini ponsel (telepon seluler) menjadi bagian yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Ponsel digunakan untuk berkomunikasi, mencari informasi, atau melakukan transaksi keuangan. Tidak menggunakan ponsel dalam beberapa jam saja, orang akan merasa ada sesuatu yang hilang. Sementara ketika sedang menggunakan ponsel, orang kerap tidak menyadari sudah menggunakannya selama berjam-jam. Lantas, berapa lama sebaiknya seseorang menggunakan ponsel dalam sehari?

Sebaiknya kurang dari tiga jam

Dokter spesialis mata Isna Kusuma Nintyastuti mengatakan, sebaiknya orang menggunakan ponsel tidak lebih dari tiga jam per hari. “Sebaiknya tidak digunakan lebih dari 3 jam per hari,” ujar Isna kepada Kompas.com, Rabu (29/3/2023). Menurutnya, hal itu tidak hanya berlaku pada ponsel, tetapi gadget atau gawai lainnya seperti laptop, tablet, dan komputer.


Sumber foto: pexels.com

Isna mengatakan, dalam menggunakan gawai, sebaiknya tidak langsung selama tiga jam terus menerus, namun diselingi dengan mengistirahatkan mata. “Bila lebih dari 3 jam, itu bisa mengakibatkan lelah mata. Ada juga yang mengistilahkan (sebagai) computer vision syndrome,” tuturnya. Isna mengungkapkan, penyebab dari lelah mata akibat gawai sebagai berikut:

Layar pada gawai berupa titik-titik piksel, sehingga mata tak henti-hentinya melakukan penyesuaian fokus.
Jumlah kedipan mata per menit yang normalnya 12-20 kali per menit, turun menjadi hingga 6-10 kali per menit. Adanya sinar biru yang dipancarkan dari gawai.
Posisi duduk dan posisi menggunakan gawai yang tidak ergonomis.


Sumber foto: pexels.com

Dampak menggunakan terlalu lama

Penggunaan gawai terlalu lama, ditambah dengan menggunakannya terlalu dekat dengan mata, juga dapat mengakibatkan mata minus atau miopia. “Kalau sudah minus, lebih berisiko bertambah minusnya dibanding dengan mata orang normal (emetropia) berubah menjadi minus,” ungkap Isna.

Mata minus itu terjadi karena saat melihat gawai dengan jarak yang dekat, lensa mata akan menjadi lebih cembung dibanding tidak melihat dengan jarak dekat. “Saat melihat dekat dalam waktu lama maka lensa dalam posisi mencembung terus menerus. Sehingga memungkinkan adanya perubahan titik fokus bayangan saat melihat jauh, lensa mata belum memipih kembali,” jelasnya.

Isna mengungkapkan, kondisi miopia ada yang bersifat sementara (transien) dan juga permanen. Kondisi miopia yang permanen terutama terjadi pada anak-anak. Ia menyarankan sebaiknya berikan jarak mata dengan ponsel atau tablet minimal 30 cm dan dengan laptop atau komputer minimal 50-60 cm. “(Menggunakan gawai) juga dengan posisi yang sejajar atau eye level dan tidak di tempat yang gelap,” pungkasnya.