Mengenal Generasi Sandwich dan Masalah Ekonomi yang Meliputinya
September 13, 2023
Ada beragam penamaan generasi yang kita kenal, mulai dari Baby Boomer, Generasi Y, Generasi Z, Generasi Milenium, Generasi Alpha, dan sebagainya. Semua itu merujuk pada usia atau pada tahun kapan mereka dilahirkan dan dibesarkan.
Tapi pernahkah Anda mendengar istilah Generasi Sandwich? Sesekali kita mungkin pernah mendengarnya, namun tidak paham apa sebenarnya yang dimaksud dengan Generasi Sandwich itu.
Dilansir dari Sosiology Dictionary, istilah Generasi Sandwich pada mulanya diciptakan oleh seorang pekerja sosial bernama Dorothy Miller dalam bukunya berjudul "The Sandwich Generation: Adult Childhood on The Aging" (1981).
Berikut ini adalah beberapa hal terkait dengan istilah generasi sandwich:
Definisi generasi sandwich
Jika sandwich dalam konteks makanan kita kenal sebagai kudapan yang memiliki bentuk berlapis, ada isian yang terdiri dari beragam bahan lalu di bagian atas dan bawahnya dilapisi dengan roti. Begitu juga dengan Generasi Sandwich, generasi ini digambarkan sebagai isian sandwich yang memiliki beban atau tanggunan ganda, yakni generasi yang ada di atas dan di bawahnya.

Sumber foto: google.com
Dilansir dari BBC, (29/1/2021), Generasi Sandwich dimaknai sebagai generasi yang terjebak di tengah, maksudnya ia hidup dengan masih memiliki orangtua yang hidup dan juga sudah memiliki anak.
Mengapa disebut terjebak? itu karena mereka memiliki tanggung jawab untuk mendukung orangtua serta anaknya yang sudah memasuki usia dewasa, baik secara finansial, fisik, maupun emosional. Berangkat dari definisi tersebut, ada sebutan lain yang juga disematkan pada Generasi Sandwich, yakni generasi pengasuh.
Mereka mengasuh orangtua, juga anak mereka dalam waktu yang bersamaan. Kondisi dengan beban berlipat semacam ini tak jarang menimbulkan masalah bagi si Generasi Sandwich. Mereka akan mengalami perasaan stres, tegang, dan genting yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak termasuk dalam kelompok generasi ini.
Akibat tekanan yang tinggi dari dua generasi di atas dan bawahnya, kerap kali Generasi Sandwich mengalami kesulitan untuk mengelola urusan mereka sendiri. Dikutip dari Lively, urusan itu misalnya relasi dengan pasangannya, aktivitasnya di dunia kerja, bahkan hal sesederhana waktu istirahat dan kesehatan mereka sendiri. Hal-hal ini secara tidak langsung memengaruhi tingkat kebahagiaan si Generasi Sandwich.

Sumber foto: google.com
Rentang usia generasi sandwich
Mereka yang masuk dalam Generasi Sandwich biasanya adalah orang-orang dengan rentang usia 30-35 tahun (Filipina) atau 45-54 tahun (Inggris). Namun, hal ini tidak selalu terjadi pada mereka yang ada di rentang usia itu. Mengapa? Jelas, ada dari mereka yang orangtuanya mungkin sudah meninggal, tidak memiliki anak, atau bisa jadi anak mereka sudah dapat hidup mandiri tanpa harus mereka dukung lagi aecara finasial dan fisik, terutama.
Generasi sandwich ganda atau bertingkat Apa lagi ini? Generasi ini merujuk mereka yang ada di usia 60 tahunan, masih memiliki orangtua di usia 90-an, memiliki anak dewasa, dan cucu. Mereka masih harus bertanggung jawab terhadap orangtuanya yang sudah berusia senja, di sisi lain, mereka juga harus menjaga cucu-cucu mereka demi sang anak bisa menjalankan pekerjaannya. Merekalah yang disebut sebagai Generasi Sandwich bertingkat.
Perbedaan peran pada generasi sandwich
Meski sama-sama disebut Generasi Sandwich, ternyata ada perbedaan peran antar mereka kaum laki-laki dan perempuan dalam melaksanakan tugasnya. Perempuan di generasi terjepit biasanya lebih banyak menyumbang pada aspek perawatan fisik.
Mereka dinilai lebih lihai dan luwes dalam hal mengurus orangtua yang sudah renta, dibanding kaum laki-laki. Sementara Generasi Sandwich laki-laki, cenderung banyak berkontribusi dari aspek finasial dan kegiatan-kegiatan yang membutuhkan tenaga besar.